Pelajaran dari seberang

Haiiii bunga kuning di seberang sana! Mekar segar sambil warnai pandangan sekitar. Terimakasih Sang Maha Pencipta menempatkannya di situ dan diwaktu ini. DIA itu menyenangkan, tidak mengekang dan membiarkan semua tumbuh di waktu yang pas. Tuhan kasih kita pelajaran disitu untuk tidak mengekang kebebasan manusia lain menghirup napasnya. Namun di luar sana banyak manusia yang semena-mena mengaggap mereka lah yang terhebat dengan segala fasilitas. Fasilitas yang bahkan tak kan dibawa kemana-mana suatu hari terpanggil pulang... Mengapa harus mematikan sesuatu yang akan selalu tumbuh? Mengapa harus menjadi Tuhan? (padahal manusia, dan apakah mereka mengingat pencipta mereka Yang Maha? Dan apakah mereka menghargai keterbatasan waktu yang dimiliki di kehidupan ini? Mengapa harus rakus?...) Berterima kasih untuk kehadiran koloni kuning di seberang sana Tuhan! Terimakasih mengingatkan bahwa kami hanyalah sekumpulan ciptaanMU yang akan berpulang tanpa satupun fasilitas duniawi.